0811-3373-119
dinkes@probolinggokab.go.id

Ajak Pokdarwis Cegah Penyebaran COVID-19

$halaman->judul

Reporter : Syamsul Akbar
SUKAPURA – Sebagai upaya percepatan penanganan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwsata dan Kebudayaan (Disporapabud) Kabupaten Probolinggo dengan mengajak seluruh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) se-Kabupaten Probolinggo untuk bersama-sama mendukung program pencegahan virus Corona di di Kabupaten Probolinggo.

Kamis (19/3/2020) sore, para Pokdarwis ini dikumpulkan di Pendopo Agung Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura. Mereka sengaja dikumpulkan dan diminta untuk menutup seluruh destinasi wisata yang ada di Kabupaten Probolinggo sesuai dengan instruksi dari Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo selaku Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto dan Tokoh Adat Tengger Supoyo.

Tokoh Adat Tengger Supoyo menerangkan keputusan untuk penutupan destinasi wisata memang harus dipatuhi oleh semua kalangan demi kebaikan bersama. Salah satunya karena memang untuk memutus mata rantai dari penyebaran virus Corona yang semakin bertambah di Indonesia.

“Kami sangat mendukung dengan adanya penutupan ini demi untuk kebaikan bersama dan memutus penyebaran virus Corona di Kabupaten Probolinggo. Mohon bersabar, karena hal ini berlaku hampir di seluruh dunia,” katanya.

Sementara Juru Bicara Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto menyampaikan bagaimana virus Corona ini bisa menyebar termasuk cara pencegahannya. “Tidak perlu panik, tapi tetap waspada. Paling tidak tahu bagaimana cara pencegahannya dan harus bagaimana, makanya itu kami terangkan kepada Pokdarwis,” katanya.

Menurut Anang, Pokdarwis sendiri memang sangat rentan terhadap penularan virus ini. Apalagi jika ada tamu atau klien yang berasal dari luar negeri. “Kalau pun ada tamu dari luar negeri, bisa sampaikan kepada kami agar tamu tersebut kami tes dan dilakukan karantina sebagai salah satu pencegahan,” terangnya.

Hanya saja saat ini justru bukan orang dari luar negeri yang diwaspadai, melainkan orang yang baru perjalanan dari kota besar di Indonesia. “Kalau pun ada yang seperti itu, coba laporkan kepada puskesmas yang terdekat, agar nanti akan ditindaklanjuti oleh petugas,” pungkasnya. (wan)