KRAKSAAN – Total capaian vaksinasi Covid-19 dosis 1 berdasarkan data dasboard KPC-PEN untuk anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Probolinggo hingga Kamis (17/2/2022) mencapai 57.906 anak atau 56,34 persen dari total sasaran vaksinasi 102.777 anak. Sementara untuk dosis 2 mencapai 11.280 anak atau 10,98 persen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo Mujoko mengatakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun ini direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menggunakan vaksin Sinovac dengan dosis 0,5 ml sebagaimana dosis orang dewasa.
“Itu interval pemberiannya adalah 1 bulan jarak antara dosis 1 dan dosis 2. Anak menjadi skala prioritas karena juga cukup rentan terhadap penularan Covid-19. Oleh karena itu anak menjadi skala prioritas dari Kemenkes RI untuk pemberian vaksinasi Covid-19,” katanya.
Menurut Mujoko, gerakan yang dilakukan itu adalah anak sekolah usia 6-11 tahun baik itu SD, MI maupun pondok pesantren, kecuali anak yang memang kontraindikasi. “Sebetulnya target kita dalam waktu sebulan sudah harus selesai. Tetapi sampai saat ini dosis 1 kita masih 56,34 persen,” jelasnya.
Mujoko menerangkan kendalanya ada beberapa orang tua yang sangat mendukung dan antusias anaknya divaksin, tetapi di sisi lain juga ada orang tua yang keberatan anaknya divaksin karena pemahaman mereka sudah termakan hoax dan susah untuk dirubah.
“Dari lembaga itu sendiri sebagian besar mendukung, tapi ada sebagian lembaga bahasanya memang mendukung namun mobilisasinya minim sekali. Datanya sudah ada di kami, tetapi biarlah yang berkompeten yang menangani. Untuk madrasah itu Kemenag dan SD hingga SMP itu Dinas Pendidikan. Intinya kita semaksimal mungkin melakukan jemput bola langsung ke sekolah,” terangnya.
Lebih lanjut Mujoko menjelaskan kriteria vaksin anak ini sama sebagaimana orang dewasa. Diantaranya tidak ada riwayat penyakit serius dan tidak ada alergi yang berlebihan. Yang paling penting mereka mau dan berani untuk divaksin.
“Untuk batuk dan pilek menjadi standar awal yang kita ceklist. Jika ada batuk maupun pilek, vaksinasi kita tunda dulu. Kalau serius kita konsultasikan ke dokter bisa tidaknya untuk divaksin,” tegasnya.
Mujoko menegaskan sebenarnya target awal bulan Maret sudah selesai vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Namun jika melihat perjalanannya, pihaknya harus berusaha keras karena waktunya pendek.
“Ini yang sebenarnya yang tidak diketahui oleh semua kalangan. Kami tidak ingin gara-gara capaian vaksin tidak maksimal, level Kabupaten Probolinggo naik. Sebab dampaknya sangat luas sekali. Salah satunya ekonomi tidak akan bergerak karena adanya pembatasan yang sangat ketat,” pungkasnya. (wan)